Sedikit yang akan di uraikan pada postingan kali ini menyangkut tentang Pencitraan Para Balon (bakal Calon) Wali kota Makassar ditinjau dari Persuasif Politik. Persuasif politik meliputi Propaganda, Periklanan, dan Retorika, dan pengertian persuasif politik adalah suatu tindakan yang berdasarkan pada segi-segi sikologis yang dapat membangkitkan kesadaran politik (Abdulrahman) atau Usaha yang didasari untuk mengubah sikap, kepercayaan, atau perilaku orang lain melalui transmisi pesan (Dan Nimmo).
Menjelang pemilihan Wali Kota Makassar periode 2013-2018 tak sedikit dari pengusaha, politisi, birokrat, dan aktivis LSM yang muncul sebagai figur bakal calon wali kota Makassar dan sudah memulai pencitraan mereka dari setahun yang lalu dan ditahun ini 2012 menjadi puncak para figur balon ini melakukan pencitraan untuk menarik simpatik masyarakat yang tidak lepas dari kata "Baliho". Hampir semua figur menggunakan baliho yang berisikan foto dan tagline sebagai publikasi. Fenomena Baliho
"Baliho telah menjamur di kota Daeng" itulah satu kalimat yang mewakili gambaran ruas jalan yang ada dikota ini. Mengapa seperti itu ? Karena hampir sepanjang kota telah dihuni baliho yang berdiri tegap di berbagai ruas jalan protokol sampai di gang-gang kecil yang ada di kota Makassar. Baliho yang menghias arus jalan ini mulai dari Baliho iklan layanan masyarakat, Baliho kegiatan organisasi massa, Baliho ucapan selamat, Baiho calon gubernur, dan yang paling sering dijumpai yaitu Baliho Balon (bakal calon) Wali Kota Makassar.